GRAPHIC STANDARD (MENDESAIN) MANUAL 2021 oleh MUTYA DINDA ARDILA, S.Kom

GRAPHIC STANDARD (MENDESAIN) MANUAL

20 Januari 2021 19:01
#desain komunikasi visual
admin

Coorporate Identity merupakan bentuk tampilan visual yang ingin disampaikan oleh sebuah badan usaha, komunitas, organisasi, dan perusahaan entah itu bergerak dalam bidang jasa atau produk. Elemen utama dalam mengenali sebuah identitas milik adalah sebuah simbol/ikon yang mencerminkan bahasa visual yang ingin disampaian kepada pelanggan atau konsumen yang hendak di tuju. Corporate Identity ini akan membentuk sebuah branding dari berbagai elemen-elemen yang ditemukan. Elemen-elemen nanti akan menemukan sebuah simbol lain yang bukan hanya dalam bentuk logo, tapi warna, huruf, gaya desain, slogan dan tagline yang akan digunakan yang akan ditampilkan secara konsisten.

Menurut Cenadi (Christine Suharto Cenadi 1999) mengemukakan bahwa sebuah corporate visual identity dirancang sebagai identitas yang menggambarkan keseluruhan citra perusahaan. Oleh karena itu, Sebuah corporate visual identity yang efektif harus memiliki karakter-karakter sebagai berikut: 1. Simbolisme yang sederhana tetapi mengena; 2. mempunyai pemicu visual yang kuat; 3. identitas sebagai alat promosi dan pemasaran; 4. corporate visual identity harus dapat diingat dan mengesankan. Corporate visual identity yang baik mempunyai dua sifat: mengusulkan (suggestiveness) dan mengingatkan (recall). Bila konsumen ingin membeli suatu produk, maka ia akan teringat nama suatu perusahaan, ini disebut mengusulkan (suggestion). Bila konsumen ini kemudian datang lagi dan membeli produk yang sama dan ia menghubungkan kembali dengan produsennya, maka ini disebut mengingatkan (recall).

Salah satu implementasi yang paling populer terkait identitas visual adalah logo. Penggunaan logo yang kita kenal sekarang ini awalnya hanyalah sekedar lambang, simbol, atau maskot yang merupakan identitas suatu kelompok, suku bangsa, atau negara. Seiring berjalannya industrialisasi, kebutuhan terhadap logo kemudian semakin meningkat. Saat ini banyak sekali jenis logo yang beredar di masyarakat. Tapi pada dasarnya logo terbagi atas Logotype, yaitu Logo yang menggunakan wordmark (kata/nama dengan unsur tipografi), Logogram, yaitu logo yang menggunakan ikon (ilustratif atau inisial), serta jenis logo yang merupakan penggabungan antara keduanya.

Logotype atau logo yang berupa tulisan adalah salah satu cara untuk memperkenalkan sebuah entitas/lembaga kepada khalayak. Meski sebuah lembaga sudah memiliki logo sebelumnya berupa logogram, perusahaan tersebut biasanya juga membuat sebuah alternatif logo sekunder berupa kombinasi logogram dan logotype, atau membuat alternatif typeface yang mengharuskan semua penulisan identitas lembaga menggunakan logotype tersebut. Tata cara penggunaan identitas visual seperti logo dan logotype ini kemudian menjadi dasar penyusunan manual standar grafis atau populer disebut Graphic Standar Manual (GSM).

Membangun branding melalui identitas visual bagi perguruan tinggi saat ini telah menjadi strategi yang lebih populer sebagai cara membedakannya dengan perguruan tinggi lain. Dholakia (Dholakia and Acciardo 2014) mengemukakan bahwa kompleksitas sistem pendidikan tinggi membuat proses branding dan re-branding melalui standardisasi identitas visual menjadi sesuatu yang penting. Sebuah perguruan tinggi bisa mendefinisikan positioning dan menerapkannya melalui eksekusi kreatif yang selaras dan mempertimbangkan beberapa faktor, menghasilkan kampanye branding yang selanjutnya akan diukur strategi komunikasi.

Untuk menggunakan logo juga ada aturan pakainya. Misalnya aturan tentang ukuran, warna, jenis font, dan lain sebagainya. Bahkan sampai yang sangat detail sekalipun. Brand guidelines atau Graphic Standard Manual adalah buku yang berisikan tentang aturan logo, pemilihan jenis fontlayout, pattern, dan segala elemen yang digunakan oleh sebuah brand atau perusahaan guna membangun identitas yang kuat. Biasanya aturan ini digunakan sebagai panduan dasar untuk desainer supaya tidak keluar dari jalur alias konsisten dari apa yang terlihat, terdengar, dan terasa dari suatu merek.  

Fungsi Graphic Standard Manual

Graphic Standard Manual atau yang disingkat GSM ini memiliki segudang manfaat yang berguna untuk kalian. Apalagi kalau kalian adalah seorang desainer, pasti akan terasa manfaatnya.

  1. Cerminan kepribadian sebuah brand atau perusahaan.
  2. Lebih mengenal brand atau perusahaanmu lebih dalam.
  3. Membangun citra brand atau perusahaan.
  4. Membangun kepercayaan klien terhadap sebuah brand.
  5. Panduan gaya untuk desainer.
  6. Menjaga konsistensi logo meskipun digunakan pada media yang berbeda-beda.
  7. Pengingat jika sedang mengalami stuck ide.

Elemen Penting di dalam Graphic Standard Manual

Sebelum membuat GSM, ada beberapa elemen penting yang harus kalian cantumkan di dalamnya. Elemen ini sangat berguna, karena semuanya berhubungan dengan informasi logo dan keseluruhan visual identity yang dibangun oleh brand atau perusahaan. Yuk kita simak poinnya sama-sama!

Visi dan misi brand atau perusahaan

Namanya brand guidelines, pasti ada yang namanya visi dan misi guna mengingat kembali apa yang ingin dicapai oleh perusahaan. Kalau bisa, sampai ingat di luar kepala. Cantumkan visi dan misi perusahaan. Perkenalkan brand-mu ke seluruh dunia. Tambahkan perkenalan singkat supaya calon pelanggan mengetahui sebenarnya apa yang sedang kalian tawarkan ke mereka. Ini berguna sekali sebagai alat untuk merepresentasikan brand kalian.

Makna logo

Setiap logo yang kalian buat pasti memiliki makna. Ini sudah termasuk arti dan filosofi dari logo tersebut, entah dari bentuk, ketebalan garis, warna, atau jenis font-nya. Logo memang sengaja dibuat untuk mewakili visi dan misi brand atau perusahaan, karena logo yang baik adalah logo yang mampu menjelaskan informasi seputar perusahaan tertentu.

Ukuran dan tata letak logo

Jika ingin menjaga konsistensi, beri aturan soal ukuran dan tata letidak logo. Gunanya supaya tidak ada ukuran-ukuran yang terlalu besar atau terlalu kecil. Apalagi kalau sampai di-stretch. Kegunaan lainnya adalah supaya memastikan di manapun kalian mengaplikasikan logo tersebut akan tetap jelas dan menggunakan ukuran yang presisi. Beri batas minimum dan batas maksimal ukuran logo. Tidak lupa tetap perhatikan juga white space atau clear space area di sekitarnya supaya tidak berhimpitan.

Color palette

Elemen Graphic Standard Manual yang berikutnya adalah mencantumkan color palette. Membuat ketentuan warna akan sangat membantu kalian untuk menciptidakan visual dan nuansa yang konsisten. Apalagi kalau kalian mendesain dari satu software ke software lain yang memungkinkan terjadinya pergeseran warna. Perubahaan warna RGB ke format CMYK tentu akan sangat fatal. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang terlalu jauh, buatlah color palette dan penjelasan kodenya.

Tipografi dan jenis font

Elemen yang berikutnya adalah bagaimana tipografi dan jenis font yang digunakan. Ini merupakan salah satu elemen yang juga berdampak besar untuk memperkuat identitas.  Misalnya untuk menulis teks, kalian menggunakan kombinasi jenis font Comfortaa dan Nunito. Berarti ketika klien melihat kedua huruf, mereka akan langsung teringat dengan brand atau perusahaanmu. Supaya lebih paham lagi, ada baiknya kalian membaca informasi seputar karakter jenis font yang sudah pernah kami tulis sebelumnya.

Logo versi black and white atau grayscale

Tidak semua dokumen akan dicetak warna, ada pula yang dicetak hanya dengan format hitam-putih. Jadi kalian harus membuat logo versi black and white atau grayscale. Ini juga menjadi solusi ketika dokumenmu difotokopi. Karena sudah dipersiapkan versi hitam-putihnya, maka kalian sudah mengantisipasi terjadinya salah cetak alias hasil cetakan logo yang difotokopi tidak terlihat.

Incorrect logo usage

Merupakan hal-hal yang tidak boleh kalian lakukan saat menerapkan logo pada suatu media. Misalnya logo tidak boleh dicantumkan dalam bentuk pipih, blur, terpotong bagian bawahnya, diputar dengan sudut 45°, dan masih banyak lagi. 

Akan tetapi, kalian sebagai desainer juga harus tahu kenapa beberapa hal itu tidak boleh dilakukan. Apakah akan merusak estetika desain logo atau hanya sekadar aturan yang dibuat-buat. Inilah kenapa kalian butuh graphic standard manual.

Membuat mockup stationery

kalau sudah paham soal mock-up, kalian bakal lebih mudah untuk membuat elemen Graphic Standard Manual yang satu ini. Gunakan mock-up untuk mendesain kelengkapan kantor. Misalnya untuk membuat kartu nama, amplop, kop surat, logo di alat tulis, dan masih banyak lagi. Untuk membuat seragam dan souvenir lainnya juga bisa. 

TAUTAN RESMI
JURUSAN